
CAHAYAREDAKSI.com : Rakyat Indonesia sudah lama sangat meng idam-idamkan seorang pemimpin ideal yang mampu menempatkan diri secara kontekstual di tengah masyarakat yang majemuk, pluralistik, dapat menjadi penolong, sangat berguna bagi semua umat manusia serta mampu mengeluarkan bangsa dari berbagai macam krisis yang sedang melanda saat ini.
Pemimpin yang Ideal itulah yang dimimpikan oleh rakyat. Ia adalah pribadi yang secara realitas sosial sudah ada bersosialisasi di tengah masyarakat, atau mungkin sekarang ada di sekitar kita, cuma kita tidak sadar dan tidak mengetahuinya, bahkan yang bersangkutan bisa jadi juga tidak sadar dan mengetahui bahwa dirinya memiliki sifat-sifat sebagaimana disyaratkan figurisasi Satria/Pemimpin yang adil.
Seorang Satria/Pemimpin sejati tidak akan mengaku-aku mendeklarasikan diri apakah lewat perantara relawannya, atau lewat pajangan baliho bahwa dirinya "Satria/ Pemimpin sejati". Sejatinya seorang Satria/Pemimpin sejati datang dengan sendirinya tumbuh dari akar rumput, datang dari hati nurani rakyat, di mana ia dianggap memiliki keutamaan sebagaimana disyaratkan sebagai Satria/Pemimpin sejati yang di pilih oleh Tuhan yang maha esa sebagai rakhmat untuk semua manusia. Sudah barang tentu Tuhan pasti akan melindungi Sang Pemimpin Sejati tersebut.
Sudah pasti proses yang panjang, bahkan melewati penggodokkan yang bersifat metafisis. Sang Satria /Pemimpin inipun akan tampil secara mengejutkan di saat-saat krusial. Sosok Satria/Pemimpin sejati sangat sukar untuk digambarkan secara pasti. Sebab orang akan selalu mengejar gambaran yang pasti, asal muasalnya, siapa orangnya, kiprah dan rekam jejak, sehingga tidak spekulatif. Pastinya kita tidak ingin terkecoh oleh Satria/Pemimpin yang abal-abal atau kaleng-kaleng yang sengaja mengaku-aku atau membaptis diri sebagai Satria/Pemimpin sejati dengan segala semiotika atribut pernak-pernik pencitraannya.
Keberadaannya pun banyak diselimuti "misteri", sehingga banyak orang yang berspekulatif tentangnya. Tak heran bila ada banyak orang dibikin penasaran untuk mengetahui, main tebak, bahkan asal main tebak, siapa Satria/Pemimpin sejati.
Penampakkan diri sosok Satria/Pemimpin sejati itu bukan seperti meteor terjatuh dari luar angkasa atau datang dari dunia antah berantah, atau sosok yang tiba-tiba muncul dari dalam gua, gunung atau hutan belantara. Atau sosok kemunculannya direpresentasikan oleh pencitraan berupa pajangan baliho-baliho tebar pesona di sepanjang jalan, bagi-bagi sembako, atau lewat hasil simulasi rilisan survei partisipan, atau dari deklarasi relawan pendukungnya.
Mudah-mudahan Sang Satria/Pemimpin yang sejati seperti paparan sebelumnya dapat menjadi kenyataan dan muncul di bumi Indonesia yang kita cintai ini. Aamiin.
Penulis : EK