Iklan

Iklan

Jadi Alat Terapi, Divine Cigarette Tidak Dijual Bebas

08/10/22, Oktober 08, 2022 WIB Last Updated 2022-10-08T18:01:42Z

 



CAHAYAREDAKSI.com : Malang - Untuk mengembangkan produknya sebagai alat terapi kesehatan, Prof Sutiman Bambang Sumitri bersama dr Saraswati pengelola klinik Rumah Sehat, menerapkan terapi bagi perokok dengan divine cigarette. Rokok ini tidak dijual secara bebas, hanya diperuntukkan bagi para pasien.


"Rokok ini murni tembakau dan cengkeh, hanya saja menggunakan divine cigarette pada filternya. Para pasien yang datang, kita asapi untuk meluruhkan radikal bebas dalam tubuhnya," kata dr Saraswati, ditemui detiksurabaya.com di klinik Rumah Sehat Jalan Surakarta, Malang.


Teori ilmiah nano quantum telah diterapkan dalam rokok ini,secara ilmiah rokok ini telah riset dan dibuktikan oleh 10 tesis.Begitu juga dengan ustad Zaidul Akbar yang dikenal sebagai ahli herbal media telah melakukan riset kepada diri nya dan terbukti dalam detox tubuh dan membunuh sel kanker.Devine Cigarette juga mampu meregenerasi organ tubuh yang mulai berkurang kefungsian nya.





Para pasien yang kebanyakan menderita kanker datang untuk menjalani terapi dari berbagai penjuru tanah air. Metode terapi sendiri dengan jalan mengasapi seluruh ruangan terapi dengan divine cigarette, dan menyemburkan asap ke bagian tubuh pasien. Sebelum mejalani terapi, pasien terlebih dulu menjalani observasi guna mengetahui penyakit yang diidapnya.


"Proses terapi butuh waktu, sesuai dengan jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Untuk biaya minimal Rp 200 ribu, itu sudah termasuk terapi balur yang kita padukan dengan divine cigarette. Para pasien juga kita minta merokok divine cigarette di rumah sebagai terapi," beber Saraswati.


Saraswati mengaku sebelumnya membuka klinik ini, metode divine cigarette telah diterapkan kepada suaminya serta istri Sutiman. yang mana keduanya sama-sama menderita kanker. Setelah beberapa lama terapi divine cigarette penyakit keduanya sembuh.


Ina Fardia (72), asal Palu, merupakan salah satu pasien terapi divine cigarette sebelumnya telah divonis menderita kanker payudara. Dia setiap dua pekan sekali mendatangi klinik Rumah Sehat yang dirintis sejak akhir 2007 silam oleh Sutiman dan Saraswati itu. Selain menjalani terapi dengan datang ke klini, Ina juga harus mengkonsumsi divine cigarette sebanyak 30 batang per harinya.






"Ibu merokok pagi dan sore, sebanyak 30 batang sehari, kalau di rumah. Alhamdulillah sudah beberapa bulan ini, ada perkembangan baik," terang Arif Hariyono putra Ina saat mengantar ke klinik rumah sehat.






Sumber : detik.com
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jadi Alat Terapi, Divine Cigarette Tidak Dijual Bebas

Terkini

Topik Populer

Iklan